Senin, 18 September 2017

HADITS TENTANG MANAJEMEN

A.      Arti Manajemen
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ رَافِعٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ أَنْبَأَنَا مَعْمَرٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَبِي الْأَشْعَثِ عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ سَمِعْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثْنَتَيْنِ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَ جَلَّ كَتَبَ الْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسَنُوا الذَّبْحَ وَ لْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ ثُمَّ لِيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ
Rasulullah SAW. bersabda: “Sesungguhnya Allah mewajibkan perbuatan yang dilakukan dengan baik dalam segala hal, jika kamu membunuh binatang maka lakukanlah dengan cara yang baik, jika kamu mau menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik, pertjamlah alat potongnya, kemudian istirahatkanlah binatangnya.” (HR. an-Nasa’i)
Sebelum menyembelih binatang harus disertai dengan menyebut nama Allah SWT. Jika tidak menyebutkannya maka penyembelihan dianggap tidak sah. Ini menunjukkan bahwa dalam melakukan sesuatu tidak boleh gegabah dan melakukan sekehendak hati.
Jika dikaitkan dengan manajemen secara umum, maka hadis tersebut menganjurkan pada umat Islam agar mengerjakan sesuatu dengan baik dan selalu ada peningkatan nilai dari jelek menjadi lebih baik. Manajemen adalah melakukan sesuatu agar lebih baik. Perbuatan yang tidak ada manfaatnya adalah sama dengan perbuatan yang tidak pernah direncanakan. Adapun langkah-langkah menerapkan manajemen syari’ah yang berkualitas adalah bekerja dengan sungguh-sungguh, dilakukan secara terus-menerus, tidak asal-asalan, dilakukan secara bersama-sama, dan mau belajar dari keberhasilan dan kegagalan dari diri sendiri dan orang lain.[1]
  
B.       Fungsi Manajemen
1.    Planning dan Actuating
حَدَثَنَا أَبُو مَعْمَرٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا جَعْدُ بْنُ دِيْنَارٍ أَبُو عُثْمَانَ حَدَّثَنَا أَبُو رَجَاءٍ الْعُطَارِيُّ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْمَا يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلِّ قَالَ قَال! إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئّاتِ ثُمَّ بّيَّنَ ذَلِكَ فَمَنْ هُمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَا مِلَةً كَا مِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتِ إِلَى سَبْعِ مَائِةِ ضِعْفِ إِلَى أَضْعَافِ كَثِيْرَةٍ وَمَنْ هَمَّ بِسَيَّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَا مِلَةً فَإِنْ هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً
Rasulullah SAW. bersabda: “Allah menulis kebaikan dan kejelekan yang dilakukan hambanya, barang siapa yang berencana melakukan kebaikan tetapi tidak melaksanakannya, maka tetap ditulis sebagai satu amal baik yang sempurna baginya oleh Allah, tetapi barang siapa yang berencana melakukan kebaikan dan betul-betul dilaksanakan maka oleh Allah ditulis 10 kebaikan dan 700 lipat/cabang sampai cabang yang banyak, sebaliknya barang siapa yang berencana melakukan kejelekan tapi tidak dilaksanakan maka ia dianggap melakukan kebaikan yang sempurna, jika ia berencana melakukan kejelekan dan melaksanakannya maka ditulis sebagai satu kejelekan.” (HR. al-Bukhori)
Planing baik akan menghasilkan laba yang baik, tentu saja tidak cukup hanya planing, tanpa diaktualisasikan. Planing adalah kegiatan awal dalam sebuah pekerjaan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan agar mendapat hasil yang optimal. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perencanaan adalah:
a.    Hasil yang ingin dicapai .
b.    Orang yang akan melakukan.
c.    Waktu dan skala prioritas.
d.   Dana atau modal.
Perencanaan dibuat berdasarkan data yang terperinci dan angka yang kongkret, pengetahuan yang lengkap tentang realitas dilapangan, lalu memahami prioritas program dan sejauh mana kepentingannya.[2]
2.    Perorganisasian
حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا يُو نُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ مَا اسْتُخْلِفُ خَلِيْفَةٌ إِلَّا لَهُ بِطَا نَةٌ تَأْ مُرُهُ بِالْخَيْرِ وَتَحُضُّهُ عَلَيْهِ وَ بِطَا نَةٌ تَأْ مُرُهُ بِالشَّرِّ وَتَحُضُّهُ عَلَيْهِ وَالْمَعْصُومُ مَنْ عَصَمَ اللَّهُ
Rasulullah SAW. bersabda: “Seseorang tidak diutus sebagai khalifah kecuali memiliki 2 niat, yaitu memerintahkan dan mendorong pada kebaikan dan memerintahkan dan mendorong pada kejelekan. Orang yang menjaga (dari kejelekan) adalah yang dijaga Allah.” (HR. al-Bukhori)
Seorang Muslim harus mampu menegakkan fungsi sebagai khalifah dan semangat kerja sama antar manusia. Fungsi khalifah adalah menggalang kebaikan dan mencegah kejelekan. Jika dikaitkan dengan pengorganisasian, hadis ini mendorong umatnya untuk melakukan segala sesuatu secara terorganisir dengan rapi.[3]
3.    Controlling/Pengawasan
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ إِسْمَا عِيْلَ قَالَ حَدَّثَنِي قَيْسُ بْنُ أَبِي حَازِمٍ عَنْ جَرِيْرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى إِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَالنُّصْحِ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
Jarir bin Abdillah berkata: “Aku baiat pada Rasulullah untuk menegakkan salah, mengeluarkan zakat dan saling menasihati sesama saudara sesama Muslim.” (HR. al-Bukhori)
Selayaknya manusia yang selalu khilaf atau salah atau juga alpha, maka diperlukan adanya pengawasan baik dari diri sendiri yang bersumber dari tauhid dan keimanan kepada Allah SWT. maupun pengawasan dari orang lain. Menasihati antar teman atau saudara lebih mudah daripada menasihati pemimpin atau atasan.
Pengawasan dalam pandangan Islam adalah untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang hak. Sistem pengawasan yang baik tidak terlepas dari pemberian punishment (hukuman) dan reward (imbalan).[4]


EVALUASI:
·     Didalam planing memuat tentang 5W + 1H yang berfungsi sebagai acuan dasar dalam merumuskan dan merencanakan suatu kegiatan.
·    Jika diantara planing, organizing, actuating, dan controlling, salah satunya tidak dilaksanakan maka kegiatan tidak optimal dilakukan. Karena unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
·  Hadis yang membahas mengenai kepemimpinan menyatakan kriteria pemimpin itu adalah seperti: berakhlak, beriman dan bertaqwa, mempunyai tanggungjawab, dan lain sebagainya.
·    Mengenai suatu hadis yang menyatakan “1 kebaikan akan ditulis 10 kebaikan”, hal tersebut berarti jika kita sudah melaksanakan perencanaan atau planing, maka akan mendapat 1 kebaikan. Dan jika perencanaan tersebut kemudian direalisasikan maka akan kita terima 10 kebaikan.





[1] Ilfi Nur Diana, Hadis-hadis Ekonomi (Malang: SUKSES Offset, 2008), hal. 161-163.
[2] Ibid., hal. 163-165.
[3] Ibid., hal. 165-166.
[4] Ibid., hal. 166-169.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LARANGAN JUAL BELI DALAM ISLAM

A.       Larangan dalam Jual Beli Menurut Islam Rasullullah sangat melarang sikap dan perilaku negatif dalam jual beli, diantaranya adal...